Kota Baadale Secrets
Kota Baadale Secrets
Blog Article
Pantai yang berpasir putih ini memiliki ombak yang cocok untuk aktivitas olah raga Browsing. Dengan ombaknya yang cukup tinggi membuatnya ramai dikunjungi peselancar lokal maupun mancanegara.
Perhiasaan lainnya yang digunakan oleh kaum wanita adalah gelang (kalar) yang dibuat dari gading dan perak. Penggunaannya tergantung peristiwa dan upacara adat, namun jumlah kalar gading dan perak biasanya genap. Seperti dua gading dan dua perak di setiap tangan.
Suguhan makin indah, di tengah telaga tersebut ada sebuah lempengan batu besar berbentuk hati yang dikelilingi bentangan pasir putih di dasar air yang tembus pandang, dengan kedalaman air setinggi pinggang orang dewasa.
Selain nikmat dipandang, telaga yang satu ini juga sangat aman untuk kamu yang punya hobi berenang, apalagi perairan di sekitarnya sangatlah tenang.
Pantai Tiang Bendera memang merupakan salah satu tempat andalan terbaik untuk menikmati matahari terbenam (sunset) di Pulau Rote. Menjelang sore hari, pantai ini nampak dikunjungi oleh pemuda dan pemudi setempat yang hendak menyaksikan keindahan matahari terbenam. Di pesisir pasir pantainya juga nampak beberapa lopo-lopo (semacam bale-bale/ gazebo yang digunakan untuk bersantai) serta beberapa fasilitas lainnya yang sudah dibangun oleh pemerintah setempat.
1. Harga Menu: Pantai Tiang Bendera menawarkan berbagai pilihan makanan dan minuman yang lezat. Anda dapat menemukan hidangan tradisional dan makanan laut segar di restoran-restoran yang ada di sekitar pantai. Harga menu dapat bervariasi tergantung pada jenis hidangan yang Anda pilih.
Bagi para pria, pakaian adat ini biasanya terdiri dari kemeja putih lengan panjang yang dipadukan dengan bawahan sarung kain katun. Lalu, ada berbagai macam aksesoris Desa Baadale yang biasa digunakan seperti selendang yang ditaruh di bagian bahu, ikat kepala berupa mahkota tiga tiang yang terbuat dari emas, sabuk berkantong, kalung muti salak, perhiasan leher (habas) dan sepasang gelang emas.
Pengunjung dapat menggunakan jasa ojek ataupun menyewa kendaraan bermotor dari Kota Ba’a menuju ke Bukit Mando’o dengan waktu tempuh sekitar one jam lamanya. Kondisi jalan menuju bukit cukup bervariatif, kadang beraspal mulus namun di beberapa titik sebelum mendekati lokasi kondisi jalannya berbatu dan berlubang.
Baju Amarasi ini terdiri dari beberapa komponen, mulai dari kebaya, selendang yang dipakai untuk menutupi bagian dada serta sarung tenun untuk bawahan.
Di sebelah utara, pemandangan Perbukitan Lole yang menemani saat mendaki pun terlihat dan di sebelah selatan, birunya hamparan Samudera Hindia sangatlah memanjakan mata. Begitu pula di sebelah timur, pengunjung dapat melihat perpaduan pemandangan Perbukitan Keka dengan teluk birunya. Dan sejenak alihkan pandangan ke arah barat, pemandangan Desa Kuli dengan persawahannya terhampar indah menyapa setiap mata yang memandangnya.
Terletak di Desa Kuli yang kaya akan hasil pertaniannya, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, NTT, jaraknya cukup jauh dari pusat Kota Ba’a. Untuk mencapai puncak bukitnya, pengunjung harus menaiki 488 anak tangga. Namun karena sebelumnya hanya berjumlah sekitar 300-an saja, jadi bukit ini lebih dikenal dengan sebutan “Bukit Tangga three hundred” oleh masyarakat setempat. Sepanjang perjalanan menaiki anak tangga ini terdapat beberapa bale-bale yang berguna sebagai pos peristirahatan, atau bahkan berlindung dari sengatan matahari dan hujan.
Terlepas dari minimnya fasilitas umum, untuk penginapan di sekitar Pantai Nembrala cukup banyak pilihan yang tersedia dengan harga bervariatif yaitu mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Satu lagi pesona alam dari ujung selatan Indonesia yang sayang untuk dilewatkan begitu saja, Bukit Mando’o namanya. Bukit ini menawarkan panorama keindahan yang sangat menakjubkan dari ketinggian. Hamparan laut biru menyatu dengan hijaunya hutan bakau menambah sensasi kesejukan bukit ini.
Berdasarkan disagregasinya, tekanan inflasi diperkirakan terjadi pada komponen unstable foods dan administered rates. Koordinasi kebijakan bersama Pemerintah daerah melalui TPID terus dilakukan dalam menjaga ekspektasi inflasi dan meminimalkan risiko inflasi.[28]